Rabu, 21 November 2012


sahabat sejati






Senja yang dulu indah kini menjadi temaram dan bulan yang dulu purnama kini perlahan berubah menjadi sabit. Seperti keadaan hati seorang gadis remaja yang meratapi kekosongan dan kehampaan hatinya karena ditinggal oleh sahabat yang selama ini setia menemaninya baik syka maupun duka. Dulu, waktu usiaku beranjak 12 tahun, aku mempunyai beberapa sahabat salah satunya  . verra  dan firdha tinggal di poris pelawad, uwid tinggal di poris gaga  , dia adalah seorang remaja yang lugu dan sangat ceria. Kami bersahabat suddah cukup lama, aku kenal  verra,firdha,uwid  waktu kami sama-sama mendaftar di salah satu SMP favorit ditangerang . Setelah awal perkenalan itu,pertemanan kami berlanjut karena kami diterima di SMP itu. Kami selalu bersama-sama bagai amplop dan perangko yang tak dapat terpisahkan, itulah kami. Kami  juga selalu satu kelas.
Setelah lulus SMP aku dan  verra,firdha,uwid   memutuskan untuk satu sekolah, hari pertama aku dan  verra,firdha,uwid   menjalani ospek, rasanya takut dan tegang banget, tapi aku melihat seorang cowok yang sangat perfeck di kantin sekolah, dia sangat manis apalagi pada saat aku melihatnya sedang tersenyum pada beberapa orang yang menyapanya, manis sekali senyumnya, disaat aku sedang asyik memperhatikan cowok itu tanpa ku sadari didepanku ada salah seorang kakak senior yang sangat galak, upzzz…. Aku menabrak dia, dia marah-marah padaku meski aku telah minta maaf padanya, lupakan saja dia kita kembali pada cowok yang aku lihat tadi, tapi aku mencari-cari kesekeliling kantin tapi cowok itu udah gak ada. verra,firdha,uwid  hanya tertawa melihat tingkah lakuku. Huh… ini semua gara-gara keteledoranku, tapi gak apa-apa suatu hari nanti pasti aku dapat bertemu dengannya kembaali karena aku yakin dia siswa di SMA ini. Aku dan verra,firdha,uwid  melanjutkan perjalanan kami ke kelas. Ospek pertama telah dimulai, ada beberapa kakak senior masuk kekelas tanpa ku sadari cowok yang ku lihat di kantin sekolah tadi pagi ada didepan mataku. Aku senang sekali karena aku kembali beetemu dengannya walau dia tak ku kenal sama sekali.
Aku mencari tau siapa sebenarnya cowok itu, dari beberapa orang yang aku tanya mereka mengatakan dia adalah ketua osis, namanya radit, Cuma itu informasi aku dapatkan tentang dia, tapi udah cukup kok. Singkat cerita aku dan kak Radit mnjedi tambah akrab tapi cuma sebatas teman. Yang tak pernah aku duga ternyata kak Radit naksir sama firdha, aku sedih banget karena dia adalah cinta pertamaku, tapi apa daya aku tak bisa berbuat apa-apa, dan aku juga sempat kecewa pada firdha  karena dia menerima kak Radit menjadi kekasihnya, firdha kan tau kalau aku suka sama kak Radit tapi kenapa dia tega padaku. Mungkin inilah nasibku, setelah kejadian itu persahabatan aku dan firdha menjadi renggang, aku jarang menyapanya dan sepertinya juga dia sekarang jarang ada waktu buat kita ber5 sanma-sama lagi seperti dulu.